Sampah Di Dusun Binangun Kini Menjadi Polemik Warga

Posted by : ujungtom July 4, 2024 | 134 View

Warga Dusun Binangun, Desa Bumiaji mengeluhkan sampah yang menumpuk dan bau, sebab petugasnya berhenti mengambil sampah secara tiba-tiba.

Kota Batu | Pada awalnya sampah diambil dua kali seminggu secara berkelanjutan, namun secara tiba-tiba petugas sampah berhenti memgambil sampah dari rumah-rumah warga. Sejak Rabu (3/7/2024). Warga jadi kebingungan harus membuang sampah ke mana ?

Oky HA. Salah satu kordninator aksi solidaritas relawan peduli sampah mengatakan, bahwa ini bukan demo tapi aksi kepedulian terhadap masalah sampah yang saat ini ada di desanya.

“Ini adalah aksi solidaritas bersama beberapa warga masyarakat yang peduli tentang masalah sampah, kami ingin menggugah masyarakat agar sama-sama menyadari bahwa sampah itu masalah kita bersama dan harus dicarikan jalan keluar yang baik dan tepat, saat ini pun kami juga belum tau pasti sampah yang diangkut saat ini, akan dibuang kemana ?

Edy Suyanto Kepala Desa Bumiaji saat di Konfirmasi menyampaikan bahwa telah ada kesepakatan.

“Sudah musyawarah dengan warga tiga kali di pendopo ada berita kesepakatan. Studi banding tiga kali. Ngantang, Jogja, Magetan”. Ucap Kades.

Saat Awak media menanyakan isi dari kesepakatan antara Warga dengan Pemerintah Desa, Agar menjadi informasi yang baik dan berimbang kepada Masyarakat pembaca.

Hingga berita ini di terbitkan masih belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak Desa.

Pemerintah Desa saat ini sedang membangun TPS3R. Yang sedang dalam tahap pembangunan yang berlokasi tidak jauh dengan Makam Keramat Mbah Batu. Selain itu juga berdekatan dengan lokasi salah satu Pondok Pesantren.

Hari Sukamto Ketua RW 8 Desa Bumiaji yang juga ikut langsung dalam aksi solidaritas menghimbau sebaikanya TPS3R itu jangan dekat dengan makam Mbah Batu.

“Kami sudah menyampaikan kepada BPD Desa Bumiaji pada saat pertemuan dengan warga, kalau bisa TPS3R Itu jangan berdekatan denga Makam Mbah Batu, karena Makam itu bukan cuma milik Warga Bumiaji, Tapi juga milik warga Kota Batu dan sekitarnya”. Ucap Ketua RW.

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa pihaknya selain melakukan aksi protes, juga menyampaikan solusi tempat TPS3 R.

“Kami bukan cuma protes tapi juga menyampaikan solusi tempat yang tidak berdekatan dengan makam mbah batu, yaitu di dekat jengkoang di situ ada lahan milik desa seluas 27 Hektar”. Pungkasnya.

Sementara itu Ketua Juru Punden Kota Batu Ki Agus menyampaikan “Yo sakjane lek iso ojo lah, lak malih gak nyaman ta sing ndungo”. Ujar Ki Agus yang juga Ketua Komite Ritual Adat DKKB.

Program penanggulangan sampah adalah salah satu  program Pemerintah Kota Batu, Bahwa Setiap desa dan kelurahan harus mampu mengelolah sampahnya masing-masing dengan angggaran ratusan juta yang telah di kucurkan oleh pemerintah Kota Batu.

(Adiant) 

 

 

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US