
Masyarakat Desa Pandesari khususnya Dusun Sebaluh laksankan kegiatan Reboisasi dan Penghiajuan di Sumber Mata Air yang selama ini menjadi tumpuan hidup Masyarakat sekitar.
Pujon, Malang | Kegiatan ini diikuti 50 Orang Warga dan dilaksanakan pada hari minggu pagi, 01 Juni 2025. Dengan menanam berbagai jenis pohon diantaranya Beringin, Eprek, Alpukan dan Durian.
Kedepanya akan dtambahkan Pohon Aren. Imam Basori selaku Kamituo Desa Pandesari mengatakan bahwa rangkaian penanaman pohon ini sebagai kepedulian Warganya dalam menjaga kelestarian hutan dan sumber mata air.
“Penanaman pohon tahap pertama ini bertujuan untuk menjaga keberadaan air di area coban Rondo, coban Tengah dan Coban Manten, agar debit nya tetap terjaga”. Ujarnya.
Imam Basori berharap ada sinergitas antara masyarakat, pemerintah desa dan pelaku usaha wisata di wilayahnya dalam upaya melestarikan hutan. Ia menegaskan agar Pemerintah Kabupaten Malang melakukan kajian-kajian terkait dengan Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
” Terkait dengan adanya wahana wisata baru yang berkaitan dengan Hutan dan Sumber Air, Pemerintah kabupaten perlu melakukan kajian terhadap banyaknya wisata-wisata baru yang muncul. Sebab ini sangat mempengaruhi kelestarian alam dan lingkungan yang senantiasa berampingan”. Tegasnya.
Penananaman kali ini sebanyak 2000 bibit pohon ditanam di dua tempat yakni di area Sumber Marni dan Coban Manten, dengan jenis pohon yang ditanam diantaranya, Aren, Beringin, Eprek, Durian dan Alpukat.
Sementara itu, Ketua KTH Kedung Sumber Abdul Rosid Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Kepada menyampaikan tujuan dari kegiatan menanam pohon tersebut.
” Tujuan dari Reboisasi dan Penghijuan ini untuk memperbesar sumber mata air dan agar tetap lestari hutan kita, hutan tetap hijau sehingga karbon yang dihasilkan dapat tetap terjaga. Sehingga aliran air ke sawah tetap baik, dan ini berimbas pada kesejahteraan Masyarakat”. Jelasnya.
Menyinggung kekuatiran masyarakat dengan adanya pihak-pihak dari luar Desa Pandesari yang mencoba mengambil air dari Coban Manten beserta aliran air menuju Coban Rondo, dirinya dengan tegas menyatakan akan mempertahankan mata air agar tidak ada pihak-pihak dari luar wilayah mengambil air.
” Masyarakat kita butuh sekali air, jangan sampai mata air kita diambil oleh pihak-pihak dari luar wilayah Desa Pandesari. Kita harus pertahankanya. Kalau sampai air diambil pihak lain, maka akan ada masalah, karena masyarakat sini kekurangan. Jika ini dibiarkan, lantas bagaimana nasib masyarakat kita nantinya, lahan pertanian bisa menjadi tanah kering”. Jelas Abdul Rosid.
Hutan dan Sumber Mata Air adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, menjaga kelestarian keduanya adalah menjaga kelangsungan kehidupan.( Red/Ags )
