Pengabdian Tanpa Batas Sosok “Paman Lung” Polisi Pembasmi Kriminal

Posted by : ujungtom October 11, 2025 | 11 View

Sosok Kanit Resmob Tim Singo Mbatu Sat Reskrim Polres Batu, Aiptu Tony Rudianto Tak Kenal Lelah Berantas Kejahatan.

Kota Batu | Sosok Aiptu Tony Rudianto merupakan seorang Kanit Resmob Tim Singo Mbatu Sat Reskrim Polres Batu, selama ini yang dikenal karena dedikasinya dalam memberantas kejahatan.

Ia merupakan salah satu anggota Polri yang menerima penghargaan dari Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pratama atas kontribusinya dalam mengungkap kasus kriminalitas.

Penghargaan yang berhasil diraihnya ini menunjukkan komitmen dan kerja kerasnya, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dirinya dikenal tak kenal lelah dalam memberantas aksi-aksi kejahatan dan menjaga keamanan masyarakat Kota Batu. Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, Aiptu Tony Rudianto menjadi contoh bagi anggota Polri lainnya dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Berawal berdinas di Polres Banjar, Kalimantan Selatan pada 1999 kini sudah 25 tahun lamanya sampai 2017, dirinya pindah ke Polres Batu, 

Polsek Junrejo sebagai anggota, kemudian menjabat Kanit Reskrim Polsek Junrejo selanjutnya berdinas ke Polres Batu di bagian Reserse Kriminal (Reskrim) atau lebih tepatnya di Reserse Mobil (Resmob) pada 2020 hingga 2025 sekarang.

“Di era kepemimpinan Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto, kini berganti nama menjadi Tim Buser Singo Mbatu. Dalam menjalankan tugas kedinasan sebagai anggota Polri, kami selalu mematuhi peraturan yang telah diperintahkan pimpinan, dan selalu berkoordinasi dengan baik bagi sesama anggota, selain itu juga berdoa sebelum berangkat dinas”. Ujarnya kepada awak media, pada Jumat (10/10/2025).

Ada hal yang tergolong ekstrim yang tidak pernah ia lupakan dalam sejarah sepanjang hidupnya, kala menangani beragam kasus-kasus tindak kejahatan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, seperti Curanmor, penipuan online, pengeroyokan dan juga penganiayaan.

“Harus selalu siap setiap waktu, karena mengandung resiko. Jadi, ada dua yg saya ingat, yang pertama di Kalimantan, waktu itu nangkap pelaku DPO pencurian, penganiayaan, dan perampasan satu orang pelaku belum pernah tertangkap, tapi saya bisa menangkap sendirian,” ungkap Aiptu Tony Rudianto.

Menurutnya, hal itu tidak mudah dilakukan, sebab dibutuhkan tektik dan strategi dimana salah satunya harus mengetahui titik lemah pelaku.

“Pelaku punya ilmu kebal, jadi saya cari kelemahan dan kebetulan pelaku punya guru spiritual, yang lantas bercerita jika diberi pegangan atau ilmu belut putih. Kemudian saya dikasih tau kelemahannya agar bisa menangkapnya. Kalau dia masuk air kamu harus juga masuk air seperti rawa-rawa, dan pada akhirnya saya bisa menangkapnya walaupun sempat ada perlawanan dari pelaku”. Kenangnya kala itu. Kehilangan Pergelangan Tangan Sebelah Kiri

Tak hanya itu, yang kedua juga yang tak kalah ekstrim, dimana Aiptu Tony Rudianto harus rela kehilangan tangan kirinya yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya.

“Kemudian kalau di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu itu pelaku menggunakan bom ikan jenis bondet. Jadi, kronologisnya tanggal 16 maret tahun 2021 malam itu banyak kasus Curanmor, kita diperintahkan pimpinan untuk hunting dengan cara berpatroli. Saat di Karangploso saya melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor, lalu saya ikuti dan begitu dekat saya berhentikan dengan mengambil kunci kontak motor, pelaku yang satunya lari”. Paparnya.

Lantas selanjutnya, dirinya sempat berduel dengan cara bergumul dengan pelaku, membekapnya dengan mengunci dari belakang hingga memiting tangan pelaku.

“Kebetulan saya waktu itu sendirian, dan tidak membawa Senpi, sebab izin pembaruan belum keluar, hingga tanpa saya sadari pelaku tiba-tiba pelaku meledakkan diri, sontak saja saya terkempar ke depan salah satu rumah warga dan pelaku terpelanting ke jalan. Setelah itu penglihatan saya menjadi gelap, hanya bisa mendengar suara”. Ungkapnya sembari menghisap rokoknya dalam-dalam mengenang peristiwa tragis yang ia alami.

Alhasil, siapa sangka akibat peristiwa tragis yang menimpa dirinya, Aiptu Tony Rudianto harus rela kehilangan pergelangan tangan sebelah kirinya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Setelah bagian perut pelaku meledak, akhirnya pergelangan tangan sebelah kiri saya hancur dan tempurung kaki saya sebelah kiri juga hancur, hingga serpihan batu kerikil masuk ke dalam daging, dan kejadian peristiwa itu pukul 2.30 dini hari, pelakunya asal Pasuruan. Setelah itu saya diantar warga ke RS Bhayangkara Hasta Brata Batu”. Kenang dia.

Akui Trauma, Namun Tetap Semangat Dalam Pengabdian.

Pasca peristiwa tersebut, Aiptu Tony Rudianto mengalami trauma, namun dirinya mengaku tetap semangat dalam menjalani hidup.

“Ya, kalau trauma itu pasti, karena ada resiko yang harus diambil ketika di lapangan, tapi saya tetap semangat, daripada ada korban masyarakat. Setahun berikutnya temannya berhasil saya tangkap”. Tegasnya.

Rawat Inap Di RS Bhayangkara Hasta Brata

Akibat peristiwa naas yang ia alami, membutuhkan waktu yang terbilang cukup lama, sebab Aiptu Tony Rudianto mau tak mau harus rela dirawat selama tiga bulan lamanya secara intensif.

“Saya bisa beraktivitas lagi, itu setelah beberapa operasi kurang lebih 11 kali. Jadi, selama masa pemulihan 23 hari baru bisa normal, artinya bisa bertugas lagi, karena seminggu sekali kembali ke rumah sakit untuk ganti perban. Walau menghambat dalam beraktivitas, tapi yang terpenting keselamatan masyarakat yang lebih utama”. Urainya.

Perhatian dan Bantuan Dari Institusi Polri

Pasca kejadian, dirinya juga mengaku mendapat perhatian dan bantuan dari institusinya tempat dirinya mengabdi.

“Kalau perhatian juga banyak, seperti ditawari sekolah, saya juga dibelikan tangan palsu dari institusi Polri karena juga ada dari Polres Batu, Polda Jatim dan juga Mabes Polri”. Tutur Paman Lung sapaan akrabnya.

Tangkap Pelaku  Penangkapan Di Temas

Terakhir, selama berdinas di Polres Batu, dirinya juga menangani kasus soal adanya penembakan di Temas. Saat itu ada pelaku penembakan yang tidak sampai 1×24 jam berhasil ditangkap.

“Pelaku saat akan ditangkap sempat melakukan perlawan dengan mengeluarkan Senpi rakitan, namun saya berhasil melumpuhkan bersama Tim Resbom Singo Mbatu”. Tukasnya.

Dengan motto jeli, teliti, hati-hati dan waspada, dirinya sebelum berangkat dinas selalu menyempatkan diri untuk berdoa terlebih dahulu, agar diberikan kelancaran dan keselamatan.

Tak lupa, Bintara Polisi ini juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak takut melapor jika mengalami dan mengetahui adanya tindak pidana kejahatan.

“Saya berharap kepada masyarakat untuk melaporkan kepada kami jika mengalami dan mengetahui tidakan kejahatan, agar Kota Batu aman dan nyaman bebas dari kriminalitas”. Pungkasnya.

Sebagai informasi, Crime Hunter Singo Mbatu merupakan unit yang dipimpin oleh Aiptu Tony Rudianto. Mereka memiliki peran penting, terutama dalam menangani kasus-kasus kriminal di wilayah hukum Polres Batu (*)

(Red/Ags)

RELATED POSTS
FOLLOW US