Ponorogo | Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ponorogo memanggil Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai untuk diperiksa sebagai saksi. Yang bersangkutan memenuhi pemanggilan kejaksaan buntut kasus dugaan penyalahgunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo.
Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Kabupaten Ponorogo, Agung Riyadi membenarkan pemanggilan Kadindik Jatim itu. Yang bersangkutan diperiksa pada Jum’at (27/12/2024).
“Memang sudah diperiksa hari Jum’at kemarin. Terkait materi pemeriksaan belum bisa saya jelaskan, yang pasti terkait mekanisme dana BOS,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2025).
Meski tidak disampaikan secara rinci, pemeriksaan Kadindik Jatim itu dilakukan sejak siang hingga sore. Pemeriksaan itu dipenuhi Kadindik Jatim setelah dilayangkan surat pemanggilan kedua oleh kejaksaan.
Dalam kasus penyalahgunaan dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo itu, penyidik kejaksaan telah memanggil 23 orang saksi untuk dimintai keterangan. Di antaranya Kadindik Jatim, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Candindik) wilayah Ponorogo-Magetan periode 2020-2022 dan periode 2022-2023, internal sekolah, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Sedangkan total barang bukti kendaraan yang disita masih sama, yakni 10 unit bus, dan tiga kendaraan roda empat. Dari jumlah itu, tujuh unit bus dititipkan di gudang penitipan barang bukti milik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur di Mojokerto.
Sementara itu ia belum bisa menyampaikan soal hasil audit kerugian keuangan negara dari kasus tersebut. Sebab saat ini kejaksaan masih melakukan koordinasi dengan tim ahli.
“Itu belum bisa saya jelaskan ya, yang jelas masih kita koordinasikan,” Jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kejari Ponorogo tengah menelisik dugaan penyelewengan dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo mulai tahun 2019 hingga 2024 ini. Penyelidikan diawali adanya pengaduan dari masyarakat yang merasa janggal terkait pemanfaatan dana BOS di sekolah tersebut. Dilansir dari rri.co.id (Red/Ags)
